Jumat, 10 Mei 2013

Tiga Waktu Belajar Siswa di Rumah



Tiga Waktu Belajar Siswa di Rumah
Oleh : Weli Narcom, S. Pd.



Aaron Quinn Sartain sebagaimana dikutip Sugandi (2000:4). mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan prilaku sebagai hasil pengalaman. Dalam bahasa lain belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan.
Pengertian lain belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil penga lamannya sendiri dalam berinte raksi dengan lingkungannya. Slameto, (2003:2).
Tiap-tiap orang dapat memas tikan sendiri kapan waktu yang sangat pas untuk belajarnya. Bisa pagi, sore atau malam hari. Semuanya bisa disesuaikan dengan situasi yang ada. Ada baiknya belajar dilakukan setiap hari, meskipun dengan waktu yang tidak lama. Contohnya 1 atau 2 jam setiap hari. 
Akan tetapi banyak siswa tidak memperhatikan kebiasaan belajar tersebut. Banyak di antara mereka yang belajar mati-matian saat akan ulangan atau ujian. Ini adalah kebiasaan buruk. Harapan akan menguasai pembelajaran dengan baik sulit untuk diperoleh, karena badan sudah kelelahan.
Seharusnya siswa merubah kebiasaan buruk tersebut dengan mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru di rumah, tanpa harus menunda waktu. Hal ini akan dapat menghindari siswa dari lupa. Mengerjakan tugas setiap hari sepulang sekolah, merupakan cara bagus untuk mempertajam daya ingat siswa. Dari belajar seperti ini, siswa akan dapat mengingat banyak hal termasuk buku-buku yang akan dibawa keesokan harinya.
Menghadapi siswa yang pelupa karena mereka terbiasa dengan pola belajarnya yang buruk, maka guru harus sabar. Memang untuk merubah suatu kebiasaan tidak mudah. Namun ini bukan berarti tidak bisa sama sekali. Dalam kesabaran penuh, guru memberikan arahan kepada siswanya agar bisa mengulangi pelajaran mereka di rumah.
Bagi siswa sendiri, ada tiga waktu belajar yang baik yang bisa dilaksanakan  bila ingin berhasil menguasai pelajaran yang disuguhkan guru. Ketiga waktu itu adalah pulang sekolah, malam sebelum tidur dan watu subuh.
Sepulang sekolah, sebaiknya siswa (yang Islam) sebaiknya melaksanakan sholat terlebih dulu. Setelah makan, siswa dapat belajar meskipun dalam waktu singkat. Setidaknya waktu pulang sekolah ini digunakan untuk membuat PR atau mengulang sedikit pelajaran yang tadinya telah dipelajari. Hal ini bertujuan  agar pelajaran yang baru saja mereka terima di sekolah tidak hilang begitu saja.
Diwaktu malam, Pembelajar an bisa dilanjutkan lagi. Belajar di waktu malam ini selain untuk menguasai  materi-materi yang masih belum bisa diselesaikan siang tadi juga  membaca, menca tat ulang ataupun menger jakan tugas-tugas lainnya. Pada malam  belajar dapat dilakukan lebih lama dari siang hari (sekitar 1 atau 2 jam). Selain untuk bela jar, waktu malam tersebut dapat juga digunakan siswa untuk menyiap kan keperluan-keperluan  belajar esoknya di sekolah seperti, menyi apkan pakaian, atribut-atribut, buku-buku dan peralatan lainnya. Semua buku-buku dan peralatan tersebut harus dimasuk an ke dalam tas agar para siswa tidak lupa lagi membawa buku-buku ataupun peralatan lainnya ke sekolah
Pada subuhnya, siswa kembali belajar. Setelah sholat Subuh pelajaran dapat mulai lagi. Pada saat ini belajar dilakukan untuk pelajaran yang akan diajarkan guru di sekolah. Waktu pagi sangat baik digunakan untuk belajar karena badan dan fikiran  masih segar.
Kalau tiga waktu belajar ini bisa dimaksimalkan oleh siswa, maka ketika di sekolah mereka bisa lebih menyesuaikan diri dan fokus terhadap pelajarannya. karena mereka sudah membaca dan melihat pelajaran tersebut di rumahnya pagi tadi. ***


1 komentar:

  1. Terimaksih sangad membantu :) aku dari dulu pengen bisa belajar teratur tp gk pernah bisa

    BalasHapus