Tiga Waktu Belajar Siswa di Rumah
Oleh : Weli Narcom, S. Pd.
Aaron Quinn Sartain sebagaimana dikutip Sugandi (2000:4). mengatakan
bahwa belajar merupakan perubahan prilaku sebagai hasil pengalaman. Dalam
bahasa lain belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat
pengalaman dan latihan.
Pengertian lain belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil penga lamannya sendiri dalam berinte raksi dengan
lingkungannya. Slameto, (2003:2).
Tiap-tiap orang dapat memas tikan sendiri kapan waktu yang sangat
pas untuk belajarnya. Bisa pagi, sore atau malam hari. Semuanya bisa
disesuaikan dengan situasi yang ada. Ada baiknya belajar dilakukan setiap hari,
meskipun dengan waktu yang tidak lama. Contohnya 1 atau 2 jam setiap
hari.
Akan tetapi banyak siswa tidak memperhatikan kebiasaan belajar
tersebut. Banyak di antara mereka yang belajar mati-matian saat akan ulangan
atau ujian. Ini adalah kebiasaan buruk. Harapan akan menguasai pembelajaran
dengan baik sulit untuk diperoleh, karena badan sudah kelelahan.
Seharusnya siswa merubah kebiasaan buruk tersebut dengan
mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru di rumah, tanpa harus menunda
waktu. Hal ini akan dapat menghindari siswa dari lupa. Mengerjakan tugas setiap
hari sepulang sekolah, merupakan cara bagus untuk mempertajam daya ingat siswa.
Dari belajar seperti ini, siswa akan dapat mengingat banyak hal termasuk
buku-buku yang akan dibawa keesokan harinya.
Menghadapi siswa yang pelupa karena mereka terbiasa dengan pola
belajarnya yang buruk, maka guru harus sabar. Memang untuk merubah suatu
kebiasaan tidak mudah. Namun ini bukan berarti tidak bisa sama sekali. Dalam
kesabaran penuh, guru memberikan arahan kepada siswanya agar bisa mengulangi
pelajaran mereka di rumah.
Bagi siswa sendiri, ada tiga waktu belajar yang baik yang bisa
dilaksanakan bila ingin berhasil
menguasai pelajaran yang disuguhkan guru. Ketiga waktu itu adalah pulang
sekolah, malam sebelum tidur dan watu subuh.
Sepulang sekolah, sebaiknya siswa (yang Islam) sebaiknya
melaksanakan sholat terlebih dulu. Setelah makan, siswa dapat belajar meskipun
dalam waktu singkat. Setidaknya waktu pulang sekolah ini digunakan untuk
membuat PR atau mengulang sedikit pelajaran yang tadinya telah dipelajari. Hal
ini bertujuan agar pelajaran yang baru
saja mereka terima di sekolah tidak hilang begitu saja.
Diwaktu malam, Pembelajar an bisa dilanjutkan lagi. Belajar di
waktu malam ini selain untuk menguasai
materi-materi yang masih belum bisa diselesaikan siang tadi juga membaca, menca tat ulang ataupun menger jakan
tugas-tugas lainnya. Pada malam belajar
dapat dilakukan lebih lama dari siang hari (sekitar 1 atau 2 jam). Selain untuk
bela jar, waktu malam tersebut dapat juga digunakan siswa untuk menyiap kan
keperluan-keperluan belajar esoknya di
sekolah seperti, menyi apkan pakaian, atribut-atribut, buku-buku dan peralatan
lainnya. Semua buku-buku dan peralatan tersebut harus dimasuk an ke dalam tas
agar para siswa tidak lupa lagi membawa buku-buku ataupun peralatan lainnya ke
sekolah
Pada subuhnya, siswa kembali belajar. Setelah sholat Subuh
pelajaran dapat mulai lagi. Pada saat ini belajar dilakukan untuk pelajaran
yang akan diajarkan guru di sekolah. Waktu pagi sangat baik digunakan untuk
belajar karena badan dan fikiran masih
segar.
Kalau tiga waktu belajar ini bisa dimaksimalkan oleh siswa, maka
ketika di sekolah mereka bisa lebih menyesuaikan diri dan fokus terhadap
pelajarannya. karena mereka sudah membaca dan melihat pelajaran tersebut di
rumahnya pagi tadi. ***
Terimaksih sangad membantu :) aku dari dulu pengen bisa belajar teratur tp gk pernah bisa
BalasHapus