Jumat, 10 Mei 2013

Mengenal DMR Scanner Pemeriksa LJK



Mengenal DMR
Scanner Pemeriksa LJK


Untuk memeriksa hasil ujian, ada sebuah teknologi yang disebut OMR (Optical Mark Recogni tion), teknologi lama berupa scanner khusus untuk ujian. Scanner OMR umumnya dibeli penyelenggara ujian sebelum tahun 2004/2005. Prinsip kerjanya membaca tanda pada LJK, lalu hasilnya adalah file teks tanpa file image/gambar.
Ciri khas form OMR adalah LJK yang tebal, garis-garis hitam di pinggir kiri atau bawah. Biasanya LJK ini harus berwarna (merah/hijau/biru/jingga), serta pengisiannya harus dengan bulatan penuh dan  rapih.
Selain itu seorang ahli berna ma Prof. Dr. Ir. Ing. Iping Supria na, DEA, peneliti di Teknik Infor matika ITB adalah menggagas dari produk lain yang disebut DMR (Digital Mark Reader). Prof. Iping mengembangkan teknologi DMR ini bersama 3 peneliti lain, yaitu:
· Dr. Ayu Purwarianti, S.T, M.T
· M. Arif Rahmat, S.T
· Peb Ruswono Aryan, S.T, M.T
Penelitian DMR ini awalnya merupakan sebuah riset bertemakan Optical Mark Recognition (OMR) versi digital dengan memanfaatkan pemindai dokumen yang berbiaya rendah untuk membaca Lembar Jawab Komputer (LJK). Tantangan utama dari sebuah LJK yang masuk ke pemindai dokumen ini adalah terjadinya distorsi geometrik baik berupa geseran, perputaran dan penskalaan yang kadang tak tampak oleh mata namun sangat mempengaruhi akurasi pembacaan.
Biaya operasional teknologi OMR terlalu tinggi. Untuk harga alat pemindai bisa mencapai ratusan juta rupiah. Demikian juga dengan biaya cetak LJK yang harganya mencapai ribuan rupiah per lembar. Selain itu, bila terjadi kesalahan pengisian, maka proses pemindaian terhenti. Solosinya adalah LJK harus dicari lalu diperbaiki kembali. Setelah itu dilakukan pemindai an ulang. Dengan demikian, kecepatan maksimal pemindai OMR tidak dapat tercapai.
Dibandingkan dengan OMR, DMR memiliki kecepatan pemindaian dokumen yang tidak kalah. Hal yang sama juga terjadi dengan harga. Paket DMR harga nya 70% lebih murah daripada OMR. Toleransi terhadap kemiri ngan, pergeseran, penskalaan, berat jenis kertas dan warna atau hitam putihnya cetakan, biaya cetak LJK DMR juga dapat ditekan drastis 90 % lebih murah daripada LJK OMR.
Hasil DMR dapat diperoleh dalam waktu yang sangat singkat karena akurasi tinggi sistem DMR didukung oleh verifikasi visual yang dapat pula dioperasikan oleh lebih dari 1 operator melalui jaringan LAN. Form LJK DMR siap cetak maupun citra hasil pemeriksaan DMR juga dapat diunggah ke Internet untuk keper luan uji publik, bila diperlukan.

Mudah Digunakan, Mudah Diintegrasikan
Untuk menggunakan DMR tidak perlu programmer. Mendesain LJK dapat dilakukan dengan mudah, demikian pula dengan scanning, ekstraksi, dan pembuatan laporannya. Berbagai merek scanner yang dipaketkan dengan DMR juga sudah teruji daya tahan dan kualitasnya untuk digunakan sebagai scanner pemeriksa LJK. Para pekerja sistem integrator juga memilih DMR karena DMR dapat dikendalikan dari sistem mereka dan hasilnya lalu dikembalikan ke sistem tersebut.

Akuntabel, Ada Bukti Elektronik
DMR menggunakan scanner gambar. Akibatnya setiap LJK yang pernah di-scan tersimpan gambar file teks. Pengubahan pada gambar akan meninggalkan jejak yang pasti berbeda dengan hasil scan. Hasil scan maupun hasil pemeriksaan keduanya dapat disimpan file gambarnya. Verifikasi visual memungkinkan operator melakukan verifikasi dengan lebih cepat sehingga proses pemeriksaan juga berjalan lebih cepat daripada OMR.

Murah, Variasi Pilihan Banyak
Dengan harga di bawah 10 juta rupiah, DMR sudah dapat diperoleh oleh pengguna sekolah, lengkap dengan scannernya. Setiap versi DMR sudah mengandung DMR Editor Full Version sehingga pengguna DMR dapat dengan kreatif mendesain LJK sendiri untuk kebutuhan ujian maupun biodata. DMR yang paling banyak peminatnya adalah DMR Profesional dengan pilihan scanner hingga 40 LJK per menit. DMR varian tertinggi dapat mencapai kecepatan pemeriksaan hingga 120 LJK per menit.

Cepat Periksanya, Akurasi Terjaga, Mudah Verifikasinya
Saking cepatnya, DMR dapat mencapai kecepatan pemeriksaan hingga 12.000 LJK per menit alias 200 LJK per detik. Kecepatan tersebut tanpa menurunkan akurasi yang dapat mencapai 100%. Selain itu, DMR memudahkan operator dalam mendeteksi LJK bermasalah untuk keperluan verifikasi LJK.

Menguntungkan Peserta Maupun Penyelenggara Ujian
Bila LJK diperiksa dengan DMR, peserta ujian boleh mengisi LJK dengan bulatan, boleh juga mengisi LJK dengan tanda silang agar menghemat waktu. Penyelenggara ujian pun diuntungkan dengan biaya cetak LJK yang lebih rendah, karena LJK DMR dapat berwarna hitam saja/fotokopi, atau LJK 1 warna, atau dicetak dengan printer tinta literan. Kertasnya pun bisa berukuran A3-A5, dengan kertas buram atau HVS 70gsm. Form OMR juga dapat dibaca oleh DMR dengan baik.

Yudi Maferdi
Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar