Mengenal DMR
Scanner Pemeriksa LJK
Untuk
memeriksa hasil ujian, ada sebuah teknologi yang disebut OMR (Optical Mark
Recogni tion), teknologi lama berupa scanner khusus untuk ujian. Scanner
OMR umumnya dibeli penyelenggara ujian sebelum tahun 2004/2005. Prinsip
kerjanya membaca tanda pada LJK, lalu hasilnya adalah file teks tanpa file
image/gambar.
Ciri
khas form OMR adalah LJK yang tebal, garis-garis hitam di pinggir kiri atau
bawah. Biasanya LJK ini harus berwarna (merah/hijau/biru/jingga), serta
pengisiannya harus dengan bulatan penuh dan
rapih.
Selain
itu seorang ahli berna ma Prof. Dr. Ir. Ing. Iping Supria na, DEA, peneliti di
Teknik Infor matika ITB adalah menggagas dari produk lain yang disebut DMR
(Digital Mark Reader). Prof. Iping mengembangkan teknologi DMR ini bersama 3
peneliti lain, yaitu:
·
Dr. Ayu Purwarianti, S.T, M.T
· M.
Arif Rahmat, S.T
·
Peb Ruswono Aryan, S.T, M.T
Penelitian
DMR ini awalnya merupakan sebuah riset bertemakan Optical Mark Recognition
(OMR) versi digital dengan memanfaatkan pemindai dokumen yang berbiaya rendah
untuk membaca Lembar Jawab Komputer (LJK). Tantangan utama dari sebuah LJK yang
masuk ke pemindai dokumen ini adalah terjadinya distorsi geometrik baik berupa
geseran, perputaran dan penskalaan yang kadang tak tampak oleh mata namun
sangat mempengaruhi akurasi pembacaan.
Biaya
operasional teknologi OMR terlalu tinggi. Untuk harga alat pemindai bisa
mencapai ratusan juta rupiah. Demikian juga dengan biaya cetak LJK yang
harganya mencapai ribuan rupiah per lembar. Selain itu, bila terjadi kesalahan
pengisian, maka proses pemindaian terhenti. Solosinya adalah LJK harus dicari
lalu diperbaiki kembali. Setelah itu dilakukan pemindai an ulang. Dengan
demikian, kecepatan maksimal pemindai OMR tidak dapat tercapai.
Dibandingkan
dengan OMR, DMR memiliki kecepatan pemindaian dokumen yang tidak kalah. Hal
yang sama juga terjadi dengan harga. Paket DMR harga nya 70% lebih murah
daripada OMR. Toleransi terhadap kemiri ngan, pergeseran, penskalaan, berat
jenis kertas dan warna atau hitam putihnya cetakan, biaya cetak LJK DMR juga
dapat ditekan drastis 90 % lebih murah daripada LJK OMR.
Hasil
DMR dapat diperoleh dalam waktu yang sangat singkat karena akurasi tinggi
sistem DMR didukung oleh verifikasi visual yang dapat pula dioperasikan oleh
lebih dari 1 operator melalui jaringan LAN. Form LJK DMR siap cetak
maupun citra hasil pemeriksaan DMR juga dapat diunggah ke Internet untuk keper
luan uji publik, bila diperlukan.
Mudah Digunakan,
Mudah Diintegrasikan
Untuk
menggunakan DMR tidak perlu programmer. Mendesain LJK dapat dilakukan dengan
mudah, demikian pula dengan scanning, ekstraksi, dan pembuatan laporannya.
Berbagai merek scanner yang dipaketkan dengan DMR juga sudah teruji daya
tahan dan kualitasnya untuk digunakan sebagai scanner pemeriksa LJK.
Para pekerja sistem integrator juga memilih DMR karena DMR dapat dikendalikan
dari sistem mereka dan hasilnya lalu dikembalikan ke sistem tersebut.
Akuntabel, Ada
Bukti Elektronik
DMR
menggunakan scanner gambar. Akibatnya setiap LJK yang pernah di-scan
tersimpan gambar file teks. Pengubahan pada gambar akan meninggalkan jejak yang
pasti berbeda dengan hasil scan. Hasil scan maupun hasil pemeriksaan keduanya
dapat disimpan file gambarnya. Verifikasi visual memungkinkan operator
melakukan verifikasi dengan lebih cepat sehingga proses pemeriksaan juga
berjalan lebih cepat daripada OMR.
Murah,
Variasi Pilihan Banyak
Dengan
harga di bawah 10 juta rupiah, DMR sudah dapat diperoleh oleh pengguna sekolah,
lengkap dengan scannernya. Setiap versi DMR sudah mengandung DMR Editor Full
Version sehingga pengguna DMR dapat dengan kreatif mendesain LJK sendiri
untuk kebutuhan ujian maupun biodata. DMR yang paling banyak peminatnya adalah DMR
Profesional dengan pilihan scanner hingga 40 LJK per menit. DMR
varian tertinggi dapat mencapai kecepatan pemeriksaan hingga 120 LJK per menit.
Cepat
Periksanya, Akurasi Terjaga, Mudah Verifikasinya
Saking
cepatnya, DMR dapat mencapai kecepatan pemeriksaan hingga 12.000 LJK per menit
alias 200 LJK per detik. Kecepatan tersebut tanpa menurunkan akurasi yang dapat
mencapai 100%. Selain itu, DMR memudahkan operator dalam mendeteksi LJK
bermasalah untuk keperluan verifikasi LJK.
Menguntungkan
Peserta Maupun Penyelenggara Ujian
Bila
LJK diperiksa dengan DMR, peserta ujian boleh mengisi LJK dengan bulatan, boleh
juga mengisi LJK dengan tanda silang agar menghemat waktu. Penyelenggara ujian
pun diuntungkan dengan biaya cetak LJK yang lebih rendah, karena LJK DMR dapat
berwarna hitam saja/fotokopi, atau LJK 1 warna, atau dicetak dengan printer
tinta literan. Kertasnya pun bisa berukuran A3-A5, dengan kertas buram atau HVS
70gsm. Form OMR juga dapat dibaca oleh DMR dengan baik.
Yudi Maferdi
Dari
berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar