Jumat, 10 Mei 2013

Ujian Nasional dan Permasalahannya



Ujian Nasional dan Permasalahannya

 Oleh : Waitlem, M.Pd

 Ujian Nasional SLTP/SLTA sudah usai. Kini tinggal menunggu hasilnya. Lulus atau tidak lulus menjadi hasil akhir yang akan diterima siswa. Jika lulus diharap kan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jika gagal, diharapkan kembali mengu lang setahun lagi dan ikut ujian nasional tahun berikutnya.
UN 2013 ini penuh kontraver si karena banyaknya persoalan. Baru kali ini UN tidak bisa digelar serentak untuk seluruh Indonesia. Setidaknya ada 11 provoinsi di Indonesia yang tidak bisa mengi kuti UN SLTA tepat pada waktu nya, 15 April 2013 lalu. Siswa SMA/MA dan SMK di 11 provinsi itu mencapai 1,1 juta siswa. Mereka harus mengikuti UN susulan yang digelar tiga hari kemudian.
Ujian Nasional susulan inipun tidak berjalan mulus karena masih ada soal yang terlambat, tertukar dan tidak cukup. Masalah ini tidak pernah terjadi pada UN sebelum nya. Karena itulah banyak yang menilai UN 2013 sebagai UN terjelek sepanjang penyelenggara an UN di Indonesia.
Masalah UN belum berakhir, selain tidak bisa dilakukan UN serentak, para siswa juga merasa tertekan dengan ada nya pengunduran ini apalagi mereka sudah mempersiap kan diri secara baik, tetapi saat akan mengikuti UN, soal justru belum ada. Begitu UN diikuti, peserta UN juga merasakan lembar jawaban komputer (LJK) juga dirasa kan tipis sehingga menyulit kan siswa untuk memperba iki jawaban yang salah. Ketika ada usaha menghapus jawaban yang salah, kertas jawaban mudah robek.
Masalah lain yang tidak kalah menyesakkan adalah banyaknya soal yang difoto kopi. Ini juga nyaris tidak per nah terjadi pada UN sebelum nya. Sekalipun ketika fotokopi dilakukan dikawan ketat, tetapi tetapmengancam kerahasiaan soal. Padahal disam pul dan soal tertulis dokumen negara dan  sangat rahasia. Ketika difotokopi seperti ini maka sangat rahasia menjadi luntur karena bisa diketahui oleh orang lain yang seharusnya tidak menerima nashkah soal tersebut.
UN sudah berakhir, segala persoalan dianggap tuntas. Kini saatnya untuk menunggu hasil. Diharapkan tidak ada masalah baru setelah hasil UN  diumum kan. Misalnya jangan ada lagi kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri karena tidak lulus UN. Jangan ada lagi siswa yang ugal-ugalan di jalan raya karena ingin merayakan kelulusan. Jangan pula ada pesta minuman keras dan tindakan kriminal lainnya untuk merayakan keberhasilan tersebut.
Jalan masih panjang. Lulus SD/MI, SMP/MTs atau SMA/MA/SMK bukan berarti kehidup an sudah berakhir. Masih panjang jalan yang akan ditempuh. Karena itu bagi yang lulus, tataplah masa depan, lihat jalan mana yang akan dilalui berikutnya. Bagi yang belum lulus, jangan putus asa, bukankah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Lebih baik terlambat daripada tidak pernah sama sekali.
Semoga persoalan UN 2013 ini tidak berulang pada UN berikutnya.
Waitlem, M.Pd.
Pengawas Mata pelajaran Kab. Solok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar